Kepercayaan, Pengertian dan Peninggalan : Zaman Megalitikum


Zaman Megalitikum, Disebut era batu disebabkan pada era dulu nyaris seluruh perlengkapan yang digunakan buat aktivitas tiap hari seluruhnya dibuat dari batu.

Tetapi tidak hanya batu, terdapat pula peraltan yang dibuat dari kayu, bambu, maupun tulang. Dikarenakan dibuat dari kayu maupun bambu, hingga tidak sering ditemui fosil yang dibuat dari kedua barang tersebut.

Megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, serta lithos yang berarti batu.

Era Megalitikum biasa dituturkan dengan era batu besar, sebab pada era ini manusia telah bisa membuat serta tingkatkan kebudayaan yang dibuat serta batu- batu besar.

Kebudayaan ini tumbuh dari era Neolitikum hingga era Perunggu.

Pada era ini manusia telah memahami keyakinan atau kepercayaan . Meski keyakinan mereka masih dalam tingkatan dini, ialah keyakinan terhadap roh nenek moyang,

Fakta dari Zaman Megalitikum

Pada zaman ini terdapat banyak sekali peninggalan berwujud kapak batu, rumah batu dan perlengkapan lain yang terbuat dari batu.

Maka inilah fakta yang bisa kami berikan dari zaman batu (Megalitikum) ini

Kepercayaan pada Zaman Megalitikum

Setidaknya ada 3 kepercayaan yang dianut pada zaman Megalitikum, diantaranya yakni :

Animisme
Kepercayaan animisme berarti mereka menyembah roh-roh nenek moyang mereka.

Manusia purba zaman ini beranggapan bahwa setiap benda baik hidup atau mati pasti membawa roh.

Roh atau sanggup disebut nyawa para leluhur mereka seperti kepala suku, pendeta, dll, dianggap suci dan wajib disembah.

Dinamisme
Kepercayaan sesudah itu dinamisme berarti mereka menyembah benda-benda yang dianggap punyai kemampuan gaib seperti keris dan keris.

Benda-benda selanjutnya dipercaya sanggup memberi tambahan efek baik bagi kehidupan masyarakat.

Totemisme
Kemudian Tetonisme berarti menyembah binatang-binatang khusus yang punyai kemampuan lebih berasal dari manusia, seperti harimau, buaya, gajah dan lainnya.

Manusia Pendukung pada Zaman Megalitikum

Pada zaman batu ini ada beberapa manusia yang hidup saat itu, karena pada zaman ini kehidupan sudah ada dan telah berkembang cepat.

Sehinga manusia yang hidup juga cukup banyak dengan populasi yang berbeda-beda dan beragam inilah manusia yang ada pada zaman Megalitikum.

1. Meganthropus paleojavanicus (manusia yang berukuran besar).
2. Pithecanthropus (manusia monyet) dan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
3. Pithecanthropus erectus (manusia kera dengan berjalan tegak, lurus dan tegap).
4. Pithecanthropus mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto)
5. Pithecanthropus soloensis (manusia kera dari Solo)

Peninggalan dari Zaman Megalitikum

Era yang terasa berkembang sejak zaman Neolitikum sesungguhnya lebih maju dari zaman pendahulunya.

Sejauh ini, tersedia beberapa product budaya dan peninggalan zaman megalitikum yang kita kenal, pada lain :

Dolmen
Dolmen atau meja batu bermanfaat sebagai web pengorbanan dan pemujaan leluhur, yang memiliki tujuan sebagai langit-langit untuk Sarkofagus.

Peninggalan ini terhitung banyak ditemukan di area Besuki, Jawa Timur dan dikenal sebagai Pandhusa.

Kuburan Batu
Peti sebagai area penyimpanan untuk jenazah berbahan batu. Daerah yang ditemukan di kuburan batu adalah Bali, Pasemah di Sumatera Selatan, Wonosari di Yogyakarta, Cepu di Jawa Tengah dan Cirebon di Jawa Barat.

Sarkofagus
Sarkofagus terhitung merupakan peti mati area mayat disimpan. Hanya bentuk sarkofagus layaknya palung atau lesung yang terbuat dari batu utuh yang tertutupi.

Sarkofagus kebanyakan ditemukan di area Bali dan Bondowoso, Jawa Timur.

Punden Berundak
Punden berundak atau teras punden adalah bangunan bertingkat yang bermanfaat sebagai area beribadah bagi arwah leluhur. Dalam perkembangannya, punden berundak di Indonesia terhitung disebut bentuk asli candi.

Pundek terundak ditemukan di banyak area Lebak Sibedug di Banten Selatan, Leles di Garut dan Kuningan di Jawa Barat.

Menhir
Menhir adalah batu besar tunggal di dalam bentuk pilar atau monumen yang bermanfaat sebagai peringatan bagi arwah para leluhur.

Menhir didistribusikan di area Pasemah di Sumatra Selatan, Ngada di Flores, Rembang di Jawa Tengah dan Lahat di Sumatera Selatan.

Selesaikan aktivitas studi Anda dengan mendatangi segi Mesozoikum dengan tehnik diskusi yang menarik!

Patung atau Arca
Patung atau arca adalah batu di dalam bentuk binatang atau manusia, yang melambangkan leluhur dan digunakan sebagai pujaan.

Patung-patung ini dapat ditemukan di area Pasemah, Sumatera Selatan dan di lembah Bada Lahat, Sulawesi Selatan.

Hasil kebudayaan Zaman Megalitikum

Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke indonesia lewat 2 gelombang, ialah:

Megalithikum Tua menyebar ke Indonesia pada era Neolithikum( 2500- 1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi(Proto Melayu).

Contoh bangunan Megalithikum merupakan menhir, punden berundak- undak, Arca- arca, Statis.

Megalithikum Muda menyebar ke Indonesia pada era perunggu( 1000- 100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson(Deutro Melayu).

Contoh bangunan megalithnya merupakan peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus serta arca- arca dinamis.

Apa yang dinyatakan dalam penjelasan di atas, dibuktikan dengan terdapatnya temuan bangunan batu besar semacam kuburan batu pada era prasejarah, banyak ditemui manik- manik, alat- alat perunggu serta besi.

Hasil kebudayaan megalithikum umumnya tidak dikerjakan secara halus, namun cuma diratakan secara kasar serta paling utama cuma buat memperoleh wujud yang dibutuhkan.

Ciri-Ciri Zaman Megalitikum

Zaman Megalitikum ditandai dengan beberapa hal yang unik atau bisa dibilang inilah ciri pada zaman Megalitikum saat itu.

1. Telah mengetahui system pembagian kerja.
2. Telah ada pemimpin atau kepala suku.
3. Sudah memanfaatkan logam untuk dijadikan peralatan sehari-hari.
4. Sudah menerapkan sistem food producing atau bercocok tanam.
5. Sudah ada norma-norma yang berlaku.
6. Menggunakan sistem hokum rimba(primus interpercis) yakni memilih yang terkuat dari yang terkuat.

Jadi begitulah ciri pada zaman Megalitikum itu, sehingga mereka hidup layaknya kita saat ini, hanya saja belum maju seperti sekrang.

FAQ Zaman Megalitikum

Kalau kamu punya pertanyaan seputar Zaman Megalitikum, mungkin ini kami kumpulan beberapa pertanyaan tentang Zaman Megalitikum.

Zaman Megalitikum kapan?

Megalithikum Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu).

Apa saja peninggalan zaman megalitikum?

Adapun hasil budaya Megalitikum ini meliputi: menhir, batu berundak, dolmen, kubur batu, sarkofagus, waruga, serta berbagai jenis arca berukuran besar.

Demikian yang kami bisa berikan untuk seputar Zaman Megalitikum, karena zaman itu telah berlalu dan akan menjadi sejarah kita saja.
LihatTutupKomentar
advertisement