Jenis Manusia Purba di Dunia saat ini sangatlah mudah kita identifikasi, karena memang manusia modern lebih mudah dalam belajar dan mempelajari sesuatu hal yang baru.
Misal saja dari fossil manusia purba kita bisa menentukan ini manusia jenis apa dan dari ras apa saja, sehingga fakta manusia bisa mudah kita teliti.
Ada banyak jenis manusia purbakala yang telah berhasil di temukan dan di identifikasikan, jadi buat kamu yang belum tahu inilah beberapa jenis manusia purba di dunai yang telah di temukan oleh para prubakalawan.
Berikut penjelasan jenis- jenis manusia purba di dunia antara lain :
- Situs Ngaloba( Tanzania)
- Situs Guomde( Kenya)
- Situs Omo Kibish serta Herto( Ethiopia)
- Situs Katanda( Kongo)
- Situs Skhul serta Jebel Qafzeh( Israel)
- Situs Ordos( Mongolia)
- Situs Cro Magnon( Prancis)
- Situs Mesa Verde( Chili)
Homo sapiens ialah nenek moyang dari manusia modern semacam kita. Mereka mempunyai kaki panjang serta morfologi yang lebih sempurna. Mereka dikira sudah membuat baju, tempat berlindung serta persenjataan yang lebih baik pula ialah pemburu yang terampil.
Homo sapiens merupakan salah satunya spesies yang masih terdapat dari genusn Homo. Sedangkan sebagian( punah) spesies Homo bisa jadi nenek moyang Homo sapiens, sudah berspesifikasi jauh dari garis leluhur hominin.
Tengkorak itu dijuluki" Toumai" dalam bahasa Dazaga, yang berarti" harapan hidup."
Sedangkan filogeni S. tchadensis tidak dikenal, sebagian periset yakin kalau itu bisa mewakili dari hominin basal, ialah salah satu anggota sangat dini dari manusia purba.
Semacam disebutkan, holotipe( fosil) dari orang tertentu yang ditugaskan serta digunakan buat mendefinisikan ciri sesuatu spesies) ditemui di Situs gurun Toros Menalla. Kecuali fosil ditemui di tempat lain, tidak bisa jadi buat berspekulasi tentang sepanjang mana jangkauan geografis spesies.
Identitas manusia purba Sahelanthropus tchadensis antara lain;
- Tengkorak S. tchadensis sangat kokoh,
- Otak berdimensi mirip dengan simpanse,
- Sanggup berdiri tegak,
- Berjalan dengan kedua kaki,
- Wujud wajah ortognatik serta rahangnya kokoh.
Cuma ada 2 Situs yang dikenal buat spesies ini ialah Aragai serta Kapsomin, keduanya terletak di Perbukitan Tugen Kenya.
Spesies Ardipithecus awal yang ditemui di wilayah itu ialah Ardipithecus ramidus( berumur dekat 4, 4 juta tahun) serta spesies kedua yang lebih tua merupakan Ardipithecus Kadabba( berumur dekat 5, 8 juta tahun).
Ar. Kadabba ditemui oleh Yohannes Haile- Selassie, ia yakin kalau itu lumayan mirip dengan Ar. ramidus kalau dia memasukkannya dalam genus serta spesies yang sama, sehingga menjamin klasifikasi subspesies.
Pada dini 1990- an, penggalian fosil di Situs Aramis di daerah Awash Tengah pada Segitiga Afar di Ethiopia, lebih dari 50 orang sudah ditemui semacam kerangka Ardipithecus.
Identitas manusia purba tipe Ardipithecus ramidus serta Ardipithecus kadabba antara lain;
- Tengkorak Mempunyai otak kecil,
- Tengkorak Lengan panjang,
- Tengkorak Wujud jari- jari melengkung,
- Tengkorak Enamel molar tipis,
- Tengkorak Sendi bahu besar,
Ada pula identitas dari Australopithecus anamensis ;
- Dimorfisme intim tingkatan besar,
- Rahang prognatik dengan gigi serta pipi mirip kera,
- Gigi molar yang melebar,
- Relief puncak gigi rendah, dan
- Mempunyai enamel tebal.
Afarensis merupakan Angkatan udara(AU). anamensis. Kedua spesies tumpang tindih dalam waktu serta ruang geografis. Sebagian pakar paleoantropologi senantiasa yakin kalau genus: Homo merupakan generasi Angkatan udara(AU) Afarensis.
Bersamaan waktu, yang lain sudah mengganti skenario taksonomi dari Australopithecus africanus ke Australopithecus afarensis bagaikan leluhur kita.
Australopithecus afarensis memiliki kapasitas tengkorak yang kecil. Rahang prognatik dengan lapisan gigi berupa U serta gigi seri besar mirip kera. Seluruh Australopithecus mempunyai karakterfisik yang mirip kera, masih dalam perdebatan menimpa kelompok ini.
Bila demikian, kita bisa memandang seberapa jauh saudara spesies, dari Tanzania serta barat ke Chad.
Periset yakin kalau saudara Ethiopia serta Tanzania terlampau jauh dalam ruang serta waktu geografis buat dikira spesies yang sama serta/ ataupun memakai holotipe dari Laetoli buat populasi yang lain.
Mandibula parsial yang ditemui oleh Michel Brunet di Bahr el Ghazal berbeda dari Australopithecus afarensis cuma sebab kurang prognatik.
Manusia purba ini mempunyai wujud wajah yang primitif.
Tetapi, perihal ini jadi perdebatan para pakar menimpa evolusi manusia.
Temuan Eugène Dubois tentang fosil- fosil Homo erectus Jawa pada tahun 1891 membantah keyakinan kalau“ kita jadi pintar saat sebelum kita berdiri.”
Australopithecus africanus berotak kecil menampilkan kalau hominin dini merupakan kera bipedal yang berlawanan dengan manusia berkaki 4.
Australopithecus africanus cuma ditemui dari situs- situs di Afrika Selatan yang sebagian besar fosil berasal dari gua. Sebagian di antara lain ditemui sepanjang aktivitas penambangan serta peledakan.
Gua-gua itu tercipta dari kegiatan air dibawah tanah. Fosilisasi difasilitasi oleh air yang menetes pada tulang semacam halnya stalagmit.
Lebih dari ribuan tahun, banyak gua dipadati dengan endapan mineral serta kala permukaan tanah terkikis, endapan yang mendasarinya diekspos serta ditambang setelah itu digali buat menciptakan fosil.
Mereka mempertahankan keadaan primitif dengan memiliki lengan panjang serta tulang jari mereka agak melengkung. Tetapi, tangan mereka lebih mirip manusia serta mereka mempunyai bunda jari buat keahlian mencubit serta mencengkeram.
Australopithecus africanus mempunyai ciri panjat, semacam sendi bahu yang berorientasi ke atas, lengan panjang relatif terhadap kaki serta tulang tangan dan jari yang panjang serta melengkung. Tetapi, secara universal tangan mereka lebih mirip manusia.
Temuan fragmen tulang manusia purba ini di bermacam Situs ialah;
- Jawa( Trinil, Modjokerto, Sangiran, Ngandong)
- Cina( Zhoukoudian, Taiwan Yunxian, Hexian, serta Lantian)
- India( Narmada)
- Turki( Kocabas)
Pada tahun 1891, Eugène Dubois menciptakan modul Homo erectus awal kalinya di Situs Trinil di pesisir Sungai Bengawan Solo. Situs Jawa populer yang lain merupakan Sangiran, Ngandong serta Trinil.
Jawa merupakan bagian dari Sundaland kala tersambung ke daratan Asia. Homo erectus sehabis menggapai Jawa serta bisa jadi wilayah lain di Asia Tenggara, setelah itu kelompok Homo erectus pindah mengarah utara ke Tiongkok.
Fosil Cina sangat dini berasal dari 1 juta tahun kemudian yang ialah genus Sinanthropus( manusia Tiongkok), modul tersebut setelah itu dimasukkan dalam genus kita sendiri sehabis Franz Weidenreich menunjuk pada kesamaan antara bermacam kumpulan fosil mirip erectus serta manusia modern yang lain yang sudah punah.
Fosil awal ditemui di Situs Zhoukoudian dekat Beijing( tadinya bernama Peking serta karenanya sebutan," Manusia Peking").
Situs Tiongkok yang lain ditemui wilayah Lantian, Yunxian serta Hexian. Kesimpulannya, Situs Narmada di India sudah jadi topik perdebatan semenjak lama, namun saat ini sudah diputuskan, paling tidak oleh sebagian komunitas paleoanthropologi, bagaikan Homo erectus.
Situs Leo Gabunia serta Vekua Abesalom merupakan tempat awal kali ditemui modul fosil hominin pada tahun 1991 serta bersinambung sampai dikala ini oleh David Lordkipanidze serta timnya sudah menciptakan gigi, tengkorak serta banyak sisa- sisa kerangka yang lain.
Kerangka parsial yang ditemui pada tahun 2001 dikira lebih primitif daripada bahan tingkatan erectus yang lain.
Pada tahun 1967, Australopithecus aethiopicus ditemui oleh Yves Coppens serta Camille Arambourg di endapan Shungura di Situs Omo, Ethiopia selatan. Pada dikala itu, spesies tersebut ditambahkan ke dalam genus Australopithecus sebab dikira berasal dari Angkatan udara(AU). afarensis. Setelah itu ada 3 spesies australopith di Afrika, bagaikan upaya buat memastikan ikatan filogenetiknya.
Karakteristik ataupun ciri tipe manusia purba Australopithecus aethiopicus ialah;
- Mempunyai otot pengunyahan yang sangat kokoh, dibuktikan dengan lambang sagital di garis tengah tengkorak mereka di mana otot temporalis berasal,
- Memiliki punggungan alis besar,
- Molar ketiga rahang atas konvergen.
Bersamaan waktu, genus sudah berganti dari Zinjanthropus ke Australopithecus jadi Paranthropus, namun sebagian periset masih memakai genus: Australopithecus.
Ciri Paranthropus boisei antara lain ;
- Memiliki ciri kraniofaciodental yang lebih kokoh,
- Lambang sagital ditempatkan lebih anterior,
- Torus supraorbital besar,
- Geraham besar serta premolar,
- Mandibula lebih besar serta lebih berat, dan
- Wajah ortognatik.
Manusia purba ini bertubuh kerdil ataupun diucap pula hobbit dari pulau flores.
Homo heidelbergensis awal kali ditemui di Situs Mauer wilayah Heidelberg, Jerman.
Spesies ini cuma dikenal dari situs- situs Cradle of Humankind World Heritage Site di Afrika Selatan. Semacam yang disebutkan dalam pendahuluan, Robert Broom menciptakan bahan awal di Swartkrans serta spesimen selanjutnya di Situs Kromdraai.
Ciri molar dari bahan yang lebih baru di Situs Drimolen dikira bagaikan penengah antara fragmen Swartkrans serta Kromdraai, serta sebagian besar periset saat ini menyangka modul dari ketiga Situs tersebut bagaikan spesies: robustus.
Bahan- bahan struktur fragmen tulang ini berhubungan dengan Australopithecus garhi. Sedangkan tulang tungkai di dekatnya tidak bisa berhubungan, mereka sudah digunakan oleh sebagian pakar paleoanthropologi buat menggambarkan ciri spesies.
Dengan demikian sangat sedikit bahan yang bermanfaat buat“ menganalisis" spesies ini.
Sedimen yang memiliki fosil pula memiliki tulang dengan sisa cedera dipermukaan( dengan memakai batuan yang dibangun serta dimodifikasi) serta serpihan( potongan batu tajam), menampilkan kalau Angkatan udara(AU). garhi membantai sisa- sisa hewan serta bisa jadi membuat perlengkapan.
Secara universal, morfologi spesies australopithecus dengan ciri Homo, ada fakta yang menunjang klasifikasi bagaikan spesies terpisah.
Australopithecus sediba mempunyai lengan yang relatif panjang serta sendi bahu yang besar buat memanjat.
Toraks pada bagian atas kepala berupa kerucut.
Louis sudah mempelajari alat- alat batu dari Situs tsb sepanjang bertahun- tahun. Temuan fosil yang berhubungan dengan Homo habilis pula sudah ditemui di Hadar( Ethiopia), Koobi Fora( Kenya) serta Situs Afrika Selatan.
Semacam kebanyakan australopithecus, Homo habilis mempunyai lengan memanjang, menampilkan kebergantungan yang berkepanjangan pada area arboreal.
Homo rudolfensis berasal dari Situs Koobi Fora di mana Richard Leakey menciptakan spesimen tipe KNM- ER 1470. Bahan- bahan pula sudah diambil serta ditemui di Chiwondo( Malawi), serta terdapat mungkin bahan di Ngarai Olduvai.
Dengan demikian, spesies ini berkisar dari Kenya utara sampai Tanzania serta ke Malawi, di sejauh jalan utara sampai selatan.
Ruangan itu 30 meter di dasar tanah serta cuma bisa diakses lewat poros kecil dengan luas 12 meter.
Ciri ataupun karakteristik homo naledi antara lain;
- Kapasitas tengkorak yang rendah,
- Sendi bahu yang besar,
- Falang melengkung,
- Morfologi pinggul mirip australopithecus,
- Morfologi tulang tengkorak, rahang, gigi, tulang kaki yang sebagian besar mirip dengan Homo,
- Berat tipe kelamin bagaikan berikut: pria di 55, 8 kilogram serta wanita di 39, 7 kilogram.
Tetapi, bisa jadi Homo habilis bisa jadi yang awal meninggalkan Afrika, sehabis itu bisa jadi berevolusi jadi wujud pra- ergaster ataupun erectus yang setelah itu pindah ke Afrika serta Asia.
Homo ergaster hidup dekat 1, 8 juta tahun kemudian ditemui awal kali struktur fosil oleh Richard Leakey dari Situs East Lake Turkana di Koobi Fora( Kenya).
Homo antecessor, ataupun" Pioneer Man," bagaikan hominin awal yang berkisar ke Eropa Barat.
Semenjak penemuannya, para periset berargumen kalau nenek moyang Homo antecessor berasal dari Homo ergaster yang bisa jadi sudah melintasi Laut Mediterania dari Afrika Utara sepanjang periode penyusutan permukaan laut.
Spesies dari genus homo ini ditemui oleh Eudald Carbonell, Juan Luis Arsuaga, serta J. Meter. Bermúdez de Castro di Situs Gran Dolina di pegunungan Atapuerca di Spanyol.
Walaupun Homo neanderthalensis pada awal mulanya tercantum dalam genus serta spesies kita sendiri namun dibedakan bersumber pada status subspesies, ialah Homo sapiens neanderthalensis.
Temuan struktur fragmen tulang manusia dari homo neanderthalensis ditemui di Lembah Neander dekat Dusseldorf, Jerman. Penamaan manusia purba ini disesuaikan dari tempat ditemui.
Kala era Pleistosen di Eropa jadi lebih dingin, oleh sebab itu para neandertal menyesuaikan diri dengan keadaan yang lebih keras. Neanderthal dari Eropa Barat, mempunyai badan kerdil serta menyesuaikan diri dengan temperatur dingin, diketahui bagaikan neanderthal" Klasik".
Misal saja dari fossil manusia purba kita bisa menentukan ini manusia jenis apa dan dari ras apa saja, sehingga fakta manusia bisa mudah kita teliti.
Ada banyak jenis manusia purbakala yang telah berhasil di temukan dan di identifikasikan, jadi buat kamu yang belum tahu inilah beberapa jenis manusia purba di dunai yang telah di temukan oleh para prubakalawan.
Lengkap Daftar Jenis Manusia Purba di Dunia yang ada Saat ini
Ada beberapa jenis manusia purba saat ini yang telah bisa kita kenali, baik dari ras hingga ciri-ciri bahkan dari asal-usul manusia purba tersebut.Berikut penjelasan jenis- jenis manusia purba di dunia antara lain :
Homo sapiens
Tipe manusia purba homo sapiens hidup dekat 200. 000 tahun yang kemudian. Temuan fragmen kerangka homo sapiens di bermacam belahan dunia yaitu- Situs Ngaloba( Tanzania)
- Situs Guomde( Kenya)
- Situs Omo Kibish serta Herto( Ethiopia)
- Situs Katanda( Kongo)
- Situs Skhul serta Jebel Qafzeh( Israel)
- Situs Ordos( Mongolia)
- Situs Cro Magnon( Prancis)
- Situs Mesa Verde( Chili)
Homo sapiens ialah nenek moyang dari manusia modern semacam kita. Mereka mempunyai kaki panjang serta morfologi yang lebih sempurna. Mereka dikira sudah membuat baju, tempat berlindung serta persenjataan yang lebih baik pula ialah pemburu yang terampil.
Homo sapiens merupakan salah satunya spesies yang masih terdapat dari genusn Homo. Sedangkan sebagian( punah) spesies Homo bisa jadi nenek moyang Homo sapiens, sudah berspesifikasi jauh dari garis leluhur hominin.
Sahelanthropus tchadensis
Spesies manusia purba tipe Sahelanthropus tchadensis ditemui di situs Toros- Menalla, di Gurun Djurab di Chad utara, oleh Michel Brunet serta rekannya. Sahel ialah daerah padang rumput kering di selatan gurun Sahara.Tengkorak itu dijuluki" Toumai" dalam bahasa Dazaga, yang berarti" harapan hidup."
Sedangkan filogeni S. tchadensis tidak dikenal, sebagian periset yakin kalau itu bisa mewakili dari hominin basal, ialah salah satu anggota sangat dini dari manusia purba.
Semacam disebutkan, holotipe( fosil) dari orang tertentu yang ditugaskan serta digunakan buat mendefinisikan ciri sesuatu spesies) ditemui di Situs gurun Toros Menalla. Kecuali fosil ditemui di tempat lain, tidak bisa jadi buat berspekulasi tentang sepanjang mana jangkauan geografis spesies.
Identitas manusia purba Sahelanthropus tchadensis antara lain;
- Tengkorak S. tchadensis sangat kokoh,
- Otak berdimensi mirip dengan simpanse,
- Sanggup berdiri tegak,
- Berjalan dengan kedua kaki,
- Wujud wajah ortognatik serta rahangnya kokoh.
Orrorin tugenensis
Jenis manusia purba Orrorin tugenensis ditemui oleh Martin Pickford pada Situs Lukeino di Bukit Tugen, Kenya. Temuan fragmen fosil tersebut bertanggal dekat 6 juta tahun kemudian. Orrorin tugenensis diucap pula manusia purba dari perbukitan Tugen.Cuma ada 2 Situs yang dikenal buat spesies ini ialah Aragai serta Kapsomin, keduanya terletak di Perbukitan Tugen Kenya.
Ardipithecus ramidus serta Ardipithecus kadabba
Temuan fosil manusia purba banyak ditemukan di Ethiopia, negeri ini sudah menghasilkan banyak spesies hominin dalam genera Ardipithecus serta Australopithecus.Spesies Ardipithecus awal yang ditemui di wilayah itu ialah Ardipithecus ramidus( berumur dekat 4, 4 juta tahun) serta spesies kedua yang lebih tua merupakan Ardipithecus Kadabba( berumur dekat 5, 8 juta tahun).
Ar. Kadabba ditemui oleh Yohannes Haile- Selassie, ia yakin kalau itu lumayan mirip dengan Ar. ramidus kalau dia memasukkannya dalam genus serta spesies yang sama, sehingga menjamin klasifikasi subspesies.
Pada dini 1990- an, penggalian fosil di Situs Aramis di daerah Awash Tengah pada Segitiga Afar di Ethiopia, lebih dari 50 orang sudah ditemui semacam kerangka Ardipithecus.
Identitas manusia purba tipe Ardipithecus ramidus serta Ardipithecus kadabba antara lain;
- Tengkorak Mempunyai otak kecil,
- Tengkorak Lengan panjang,
- Tengkorak Wujud jari- jari melengkung,
- Tengkorak Enamel molar tipis,
- Tengkorak Sendi bahu besar,
Australopithecus anamensis
Tipe manusia purba Australopithecus anamensis ialah australopith sangat dini yang dikenal. Kita belum mengenali tentang spesies australopithecus sebab kekurangan bahan fosil. Manusia purba ini ditemui oleh Meave Leakey serta Alan Walker pemberian nama spesies mengacu pada wilayah Danau Turkana di Kenya di mana posisi fosil ditemui.Ada pula identitas dari Australopithecus anamensis ;
- Dimorfisme intim tingkatan besar,
- Rahang prognatik dengan gigi serta pipi mirip kera,
- Gigi molar yang melebar,
- Relief puncak gigi rendah, dan
- Mempunyai enamel tebal.
Australopithecus afarensis
Tipe manusia purba Australopithecus afarensis diucap pula kera selatan dari Afar, merupakan spesies populer sebab spesimen "Lucy" yang dipelajari secara ekstensif oleh banyak pakar paleoanthropology. Nenek moyang yang sangat logis buat Angkatan udara(AU).Afarensis merupakan Angkatan udara(AU). anamensis. Kedua spesies tumpang tindih dalam waktu serta ruang geografis. Sebagian pakar paleoantropologi senantiasa yakin kalau genus: Homo merupakan generasi Angkatan udara(AU) Afarensis.
Bersamaan waktu, yang lain sudah mengganti skenario taksonomi dari Australopithecus africanus ke Australopithecus afarensis bagaikan leluhur kita.
Australopithecus afarensis memiliki kapasitas tengkorak yang kecil. Rahang prognatik dengan lapisan gigi berupa U serta gigi seri besar mirip kera. Seluruh Australopithecus mempunyai karakterfisik yang mirip kera, masih dalam perdebatan menimpa kelompok ini.
Australopithecus bahrelghazali
Walaupun bisa jadi kalau Australopithecus bahrelghazali merupakan spesies yang berbeda, kalau itu merupakan berbagai kalangan dari Angkatan udara(AU). afarensis.Bila demikian, kita bisa memandang seberapa jauh saudara spesies, dari Tanzania serta barat ke Chad.
Periset yakin kalau saudara Ethiopia serta Tanzania terlampau jauh dalam ruang serta waktu geografis buat dikira spesies yang sama serta/ ataupun memakai holotipe dari Laetoli buat populasi yang lain.
Mandibula parsial yang ditemui oleh Michel Brunet di Bahr el Ghazal berbeda dari Australopithecus afarensis cuma sebab kurang prognatik.
Kenyanthropus platyops
Tipe manusia purba Kenyanthropus platyops diucap pula manusia purba berwajah datar yang ditemui oleh Meave Leakey di Situs Turkana, Kenya.Manusia purba ini mempunyai wujud wajah yang primitif.
Tetapi, perihal ini jadi perdebatan para pakar menimpa evolusi manusia.
Australopithecus africanus
Tipe manusia purba Australopithecus africanus ialah fosil hominin awal yang ditemui di Afrika. Pada tahun 1924, Raymond Dart mengenali wajah serta mandibular.Temuan Eugène Dubois tentang fosil- fosil Homo erectus Jawa pada tahun 1891 membantah keyakinan kalau“ kita jadi pintar saat sebelum kita berdiri.”
Australopithecus africanus berotak kecil menampilkan kalau hominin dini merupakan kera bipedal yang berlawanan dengan manusia berkaki 4.
Australopithecus africanus cuma ditemui dari situs- situs di Afrika Selatan yang sebagian besar fosil berasal dari gua. Sebagian di antara lain ditemui sepanjang aktivitas penambangan serta peledakan.
Gua-gua itu tercipta dari kegiatan air dibawah tanah. Fosilisasi difasilitasi oleh air yang menetes pada tulang semacam halnya stalagmit.
Lebih dari ribuan tahun, banyak gua dipadati dengan endapan mineral serta kala permukaan tanah terkikis, endapan yang mendasarinya diekspos serta ditambang setelah itu digali buat menciptakan fosil.
Mereka mempertahankan keadaan primitif dengan memiliki lengan panjang serta tulang jari mereka agak melengkung. Tetapi, tangan mereka lebih mirip manusia serta mereka mempunyai bunda jari buat keahlian mencubit serta mencengkeram.
Australopithecus africanus mempunyai ciri panjat, semacam sendi bahu yang berorientasi ke atas, lengan panjang relatif terhadap kaki serta tulang tangan dan jari yang panjang serta melengkung. Tetapi, secara universal tangan mereka lebih mirip manusia.
Homo erectus
Tipe manusia purba homo erectus diucap pula dengan manusia yang berdiri tegak.Temuan fragmen tulang manusia purba ini di bermacam Situs ialah;
- Jawa( Trinil, Modjokerto, Sangiran, Ngandong)
- Cina( Zhoukoudian, Taiwan Yunxian, Hexian, serta Lantian)
- India( Narmada)
- Turki( Kocabas)
Pada tahun 1891, Eugène Dubois menciptakan modul Homo erectus awal kalinya di Situs Trinil di pesisir Sungai Bengawan Solo. Situs Jawa populer yang lain merupakan Sangiran, Ngandong serta Trinil.
Jawa merupakan bagian dari Sundaland kala tersambung ke daratan Asia. Homo erectus sehabis menggapai Jawa serta bisa jadi wilayah lain di Asia Tenggara, setelah itu kelompok Homo erectus pindah mengarah utara ke Tiongkok.
Fosil Cina sangat dini berasal dari 1 juta tahun kemudian yang ialah genus Sinanthropus( manusia Tiongkok), modul tersebut setelah itu dimasukkan dalam genus kita sendiri sehabis Franz Weidenreich menunjuk pada kesamaan antara bermacam kumpulan fosil mirip erectus serta manusia modern yang lain yang sudah punah.
Fosil awal ditemui di Situs Zhoukoudian dekat Beijing( tadinya bernama Peking serta karenanya sebutan," Manusia Peking").
Situs Tiongkok yang lain ditemui wilayah Lantian, Yunxian serta Hexian. Kesimpulannya, Situs Narmada di India sudah jadi topik perdebatan semenjak lama, namun saat ini sudah diputuskan, paling tidak oleh sebagian komunitas paleoanthropologi, bagaikan Homo erectus.
Homo georgicus
Tipe manusia purba homo georgicus hidup pada 1, 8 juta tahun kemudian. Dmanisi terletak di daerah Kaukasus selatan Republik Georgia ialah Situs yang dikenal buat spesies geografis Homo georgicus, dari tingkatan erectus.Situs Leo Gabunia serta Vekua Abesalom merupakan tempat awal kali ditemui modul fosil hominin pada tahun 1991 serta bersinambung sampai dikala ini oleh David Lordkipanidze serta timnya sudah menciptakan gigi, tengkorak serta banyak sisa- sisa kerangka yang lain.
Kerangka parsial yang ditemui pada tahun 2001 dikira lebih primitif daripada bahan tingkatan erectus yang lain.
Australopithecus ataupun Paranthropus aethiopicus
Manusia purba Australopithecus/ Paranthropus aethiopicus hidup dekat 2, 7 juta tahun yang kemudian hingga dengan 2, 3 juta tahun yang kemudian. Australopithecus aethiopicus ialah yang sangat primitif dari spesies kokoh.Pada tahun 1967, Australopithecus aethiopicus ditemui oleh Yves Coppens serta Camille Arambourg di endapan Shungura di Situs Omo, Ethiopia selatan. Pada dikala itu, spesies tersebut ditambahkan ke dalam genus Australopithecus sebab dikira berasal dari Angkatan udara(AU). afarensis. Setelah itu ada 3 spesies australopith di Afrika, bagaikan upaya buat memastikan ikatan filogenetiknya.
Karakteristik ataupun ciri tipe manusia purba Australopithecus aethiopicus ialah;
- Mempunyai otot pengunyahan yang sangat kokoh, dibuktikan dengan lambang sagital di garis tengah tengkorak mereka di mana otot temporalis berasal,
- Memiliki punggungan alis besar,
- Molar ketiga rahang atas konvergen.
Paranthropus boisei
Tipe manusia purba Paranthropus boisei hidup dekat 2, 5 juta juta tahun kemudian. Manusia purba ini ditemui oleh Mary serta Richard Leakey di Olduvai serta Peninj( Tanzania). Temuan fosil lebih dari 100 orang sudah ditemui dalam 55 tahun terakhir.Bersamaan waktu, genus sudah berganti dari Zinjanthropus ke Australopithecus jadi Paranthropus, namun sebagian periset masih memakai genus: Australopithecus.
Ciri Paranthropus boisei antara lain ;
- Memiliki ciri kraniofaciodental yang lebih kokoh,
- Lambang sagital ditempatkan lebih anterior,
- Torus supraorbital besar,
- Geraham besar serta premolar,
- Mandibula lebih besar serta lebih berat, dan
- Wajah ortognatik.
Homo floresiensis
Tipe manusia purba homo floresiensis hidup dekat 74. 000 hingga 12. 000 tahun kemudian. Temuan fragmen kerangka manusia ditemui oleh Mike Morwood serta timnya di Situs gua Liang Bua di pulau Flores, Indonesia.Manusia purba ini bertubuh kerdil ataupun diucap pula hobbit dari pulau flores.
Homo heidelbergensis
Tipe manusia purba homo heidelbergensis hidup pada 600. 000 tahun yang kemudian. Bahan fosil dari umur berkisar 500 ribu hingga 200 ribu tahun kemudian dari Afrika, Asia, Eropa lebih mirip manusia ataupun sapiens serta dimasukkan dalam genus spesies kita sendiri namun dibedakan bagaikan Homo sapiens" kuno".Homo heidelbergensis awal kali ditemui di Situs Mauer wilayah Heidelberg, Jerman.
Paranthropus robustus
Manusia purba Paranthropus robustus hidup pada 2, 3 juta tahun kemudian. Pada tahun 1938, Robert Broom menciptakan struktur kerangka Paranthropus robustus awal di Situs Swartkrans, Afrika Selatan.Spesies ini cuma dikenal dari situs- situs Cradle of Humankind World Heritage Site di Afrika Selatan. Semacam yang disebutkan dalam pendahuluan, Robert Broom menciptakan bahan awal di Swartkrans serta spesimen selanjutnya di Situs Kromdraai.
Ciri molar dari bahan yang lebih baru di Situs Drimolen dikira bagaikan penengah antara fragmen Swartkrans serta Kromdraai, serta sebagian besar periset saat ini menyangka modul dari ketiga Situs tersebut bagaikan spesies: robustus.
Australopithecus garhi
Australopithecus garhi hidup dekat 2, 5 juta tahun kemudian ditemui oleh Regu White serta Berhane Asfaw. Pada tahun 1996, periset menemukam bagian tulang frontal serta parietal dan rahang atas yang ada gigi.Bahan- bahan struktur fragmen tulang ini berhubungan dengan Australopithecus garhi. Sedangkan tulang tungkai di dekatnya tidak bisa berhubungan, mereka sudah digunakan oleh sebagian pakar paleoanthropologi buat menggambarkan ciri spesies.
Dengan demikian sangat sedikit bahan yang bermanfaat buat“ menganalisis" spesies ini.
Sedimen yang memiliki fosil pula memiliki tulang dengan sisa cedera dipermukaan( dengan memakai batuan yang dibangun serta dimodifikasi) serta serpihan( potongan batu tajam), menampilkan kalau Angkatan udara(AU). garhi membantai sisa- sisa hewan serta bisa jadi membuat perlengkapan.
Australopithecus sediba
Manusia purba Australopithecus sediba ditemui oleh Lee, Matthew Berger serta rekan- rekan yang hidup dekat 2 juta tahun kemudian.Secara universal, morfologi spesies australopithecus dengan ciri Homo, ada fakta yang menunjang klasifikasi bagaikan spesies terpisah.
Australopithecus sediba mempunyai lengan yang relatif panjang serta sendi bahu yang besar buat memanjat.
Toraks pada bagian atas kepala berupa kerucut.
Homo habilis
Manusia purba homo habilis hidup dekat 2, 3 juta tahun yang kemudian. Louis serta Mary Leakey menciptakan bahan fosil awal pada tahun 1960 di Situs Olduvai Gorge, Tanzania.Louis sudah mempelajari alat- alat batu dari Situs tsb sepanjang bertahun- tahun. Temuan fosil yang berhubungan dengan Homo habilis pula sudah ditemui di Hadar( Ethiopia), Koobi Fora( Kenya) serta Situs Afrika Selatan.
Semacam kebanyakan australopithecus, Homo habilis mempunyai lengan memanjang, menampilkan kebergantungan yang berkepanjangan pada area arboreal.
Homo rudolfensis
Manusia purba homo rudolfensis hidup pada 2, 4 juta tahun yang kemudian. Spesies Homo ini yang ditemui saat ini diketahui bagaikan Homo rudolfensis, sebab ditemui di Situs Koobi Fora di sisi timur Danau Turkana, yang tadinya diketahui bagaikan Danau Rudolf.Homo rudolfensis berasal dari Situs Koobi Fora di mana Richard Leakey menciptakan spesimen tipe KNM- ER 1470. Bahan- bahan pula sudah diambil serta ditemui di Chiwondo( Malawi), serta terdapat mungkin bahan di Ngarai Olduvai.
Dengan demikian, spesies ini berkisar dari Kenya utara sampai Tanzania serta ke Malawi, di sejauh jalan utara sampai selatan.
Homo naledi
Tipe manusia purba homo naledi ditemui di Kamar Dinaledi, yang terletak di dalam sistem gua Rising Star di Cradle of Humankind World Heritage Site, Provinsi Gauteng, Afrika Selatan berbentuk sisa- sisa minimun 15 orang yang berjumlah 1. 550 fosil.Ruangan itu 30 meter di dasar tanah serta cuma bisa diakses lewat poros kecil dengan luas 12 meter.
Ciri ataupun karakteristik homo naledi antara lain;
- Kapasitas tengkorak yang rendah,
- Sendi bahu yang besar,
- Falang melengkung,
- Morfologi pinggul mirip australopithecus,
- Morfologi tulang tengkorak, rahang, gigi, tulang kaki yang sebagian besar mirip dengan Homo,
- Berat tipe kelamin bagaikan berikut: pria di 55, 8 kilogram serta wanita di 39, 7 kilogram.
Homo ergaster
Tipe manusia purba homo ergaster diperkirakan sudah berevolusi dari Homo habilis serta homo rudolfensis di Afrika Timur.Tetapi, bisa jadi Homo habilis bisa jadi yang awal meninggalkan Afrika, sehabis itu bisa jadi berevolusi jadi wujud pra- ergaster ataupun erectus yang setelah itu pindah ke Afrika serta Asia.
Homo ergaster hidup dekat 1, 8 juta tahun kemudian ditemui awal kali struktur fosil oleh Richard Leakey dari Situs East Lake Turkana di Koobi Fora( Kenya).
Homo antecessor
Tipe manusia purba homo antecessor temuan fosil hominin ini yang berasal lebih dari 1, 2 juta tahun kemudian di Pegunungan Atapuerca Spanyol, bahan fosil sangat dini yang dikenal dari wilayah itu tidak lebih dari 800. 000 tahun kemudian.Homo antecessor, ataupun" Pioneer Man," bagaikan hominin awal yang berkisar ke Eropa Barat.
Semenjak penemuannya, para periset berargumen kalau nenek moyang Homo antecessor berasal dari Homo ergaster yang bisa jadi sudah melintasi Laut Mediterania dari Afrika Utara sepanjang periode penyusutan permukaan laut.
Spesies dari genus homo ini ditemui oleh Eudald Carbonell, Juan Luis Arsuaga, serta J. Meter. Bermúdez de Castro di Situs Gran Dolina di pegunungan Atapuerca di Spanyol.
Homo neanderthalensis
Tipe manusia purba homo neanderthalensis hidup pada 300. 000 tahun yang kemudian. Salah satu hominin purba yang sangat populer merupakan Homo neanderthalensis.Walaupun Homo neanderthalensis pada awal mulanya tercantum dalam genus serta spesies kita sendiri namun dibedakan bersumber pada status subspesies, ialah Homo sapiens neanderthalensis.
Temuan struktur fragmen tulang manusia dari homo neanderthalensis ditemui di Lembah Neander dekat Dusseldorf, Jerman. Penamaan manusia purba ini disesuaikan dari tempat ditemui.
Kala era Pleistosen di Eropa jadi lebih dingin, oleh sebab itu para neandertal menyesuaikan diri dengan keadaan yang lebih keras. Neanderthal dari Eropa Barat, mempunyai badan kerdil serta menyesuaikan diri dengan temperatur dingin, diketahui bagaikan neanderthal" Klasik".