Ciri dan Asal - Usul Manusia Purba Homo Ergaster

Manusia Purba Homo Ergaster - Meeka berasal berasal dari Afrika timur dan Afrika selatan yang hidup kurang lebih 1,9 hingga 1,4 juta tahun lalu. Homo Ergaster diperkirakan hidup pada jaman Pleistosen bagian bawah, dimana bumi masih tertutupi oleh es (iklim pendinginan global).

Homo Ergaster sendiri merupakan tipe manusia purba paling awal yang ada, dan merupakan nenek moyang berasal dari bagian Homo Sapiens yang lain.

Jika Anda berjumpa Homo erectus di jalan, Anda bisa saja melihatnya sebagai sesuatu yang tidak terlampau berbeda dari Anda sendiri.

Anda akan masih lihat seorang “manusia” dalam langkah berdiri, ukuran tubuh dan bentuknya bisa saja mirip bersama Anda.

Tapi muka mereka akan lebih rata, bersama alis yang lebih menonjol. Dan berbincang bersama mereka akan terasa sulit — kemampuan bahas mereka jelek (meski mereka dapat memicu alat dari batu atau menyalakan api).

Tentu saja ini seutuhnya adalah hipotesis, dikarenakan Homo erectus sekarang udah punah. Nenek moyang manusia yang penuh teka-teki ini bisa saja berevolusi di Afrika lebih dari 2 juta th. yang lalu, meski kapan pas pasti mereka punah tidak jelas.

Homo erectus banyak muncul di pemberitaan pada 2018 berkat penemuan di Filipina dan Cina, yang udah merubah pemahaman kita tentang bagian keluarga kita yang tidak jauh ini.

Siapa Penemu Homo Ergaster ? 

Penemu fosil Homo Ergaster pertama kali adalah Richard Leakey berasal dari Koobi Fora di Kenya.

Penamaan "Homi Ergaster" sendiri berasal dari bahasa Yunani dimana kata Ergaster tersebut punyai arti "Pekerja".

Jadi Homo Ergaster adalah "Manusia pekerja", nama ini dipilih karena penemuannya berada di dekat bekas penggalian yang ditemukan bersama dengan bersama dengan kapak genggam dan parang di dekatnya.

Ciri-Ciri Fisik Homo Ergaster
  • Kapasitas tengkoraknya sekitar 800-1200 cc 
  • Wajahnya berukuran kecil dan lebih terlihat ortognatik 
  • Punya enamel gigi yang sedikit 
  • Punya hidung yang besar 
  • Kekuatan rahangnya telah berkurang
Perbedaan fisik antara Homo Ergaster dan Homo Sapiens terdapat terhadap tulang tengkoraknya yang lebih tipis dan sulkus nya tidak cukup jelas.

Penemuan Homo Ergaster paling lengkap ditemukan di Danau Turkana, Kenya terhadap tahun 1984. Dimana sisa lain nya ditemukan di Tanzania, kenya, Ethiopia dan Afrika selatan.

Karakteristik Ergaster sendiri sebetulnya benar-benar mirip layaknya manusia terhadap era sekarang, namun terhadap anggota kekuatan gigi dan struktur alat pengunyah memiliki perbedaan.


Sejarah Kehidupan Homo Ergaster


Homo Ergaster diperkirakan adalah versi sebelum saat Homo Sapiens berevolusi dari (homo habilis/homo rudolfensis) di anggota timur Afrika.


Cara bertahan hidup hidup homo ergaster adalah bersama dengan berburu dan mengumpulkan makanan dan juga hidup secara nomaden sesuaikan hewan buruan.

Manusia purba yang satu ini berburu mangsa bersama dengan ukuran yang lebih kecil dan udah terluka.

Hidupnya berpindah-pindah tempat (nomaden). Beberapa tempat penemuan dari jejak jejak Hmo Ergaster yaitu di Ethiopia (situs Konso Gardula dan Omo), lalu Kenya (Olorgesaillie), dan Tanzania (Olduvai Gorge).

Hasil budaya dari homo ergaster adalah kapak genggam, alat serpih, parang dan alat lain yang terbuat dari tulang.

Kegunaan alat-alat ini adalah untuk berburu, memotong daging buruan, menghilangkan sampai memotong kulit.

Sejarah menjelaskan Homo Ergaster meninggalkan benua Afrika sebab disana tersedia persaingan antara spesies lainnya.

Sumber makanan udah berkurang, kelanjutannya mereka meninggalkan kegiatan gunung berapi.
LihatTutupKomentar
advertisement